Skripsi
Analisa Persimpangan Sebagai Cara Untuk Mengetahui Efektivitas Kelancaran Lalu Lintas Di Simpang Empat Jembatan Musi VI Pada Jalan H. Faqih Usman Palembang
Persimpangan adalah tempat atau daerah dimana terdapat dua atau lebih
dari suatu jalan yang fungsinya melakukan perubahan arah arus lalu lintas. Maksud
dari analisa perimpangan Jl. H. Faqih Usman Palembang ini adalah untuk mencari
simulasi yang efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja lalu lintas pada
simpang tersebut.
Menggunakan pedoman dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
tahun 1997 data yang didapat dianalisis untuk mensimulasikan simpang tak
bersinyal menjadi simpang bundaran dengan tipe bundaran R10-22 menggunakan
diameter bundaran 10 m. Hasilnya terjadi peningkatan kinerja simpang pada Jl. H.
faqih Usman Palembang, antar lain sebagai berikut :
- Kapasitas (C) = 3398,84 smp/jam menjadi 2614,16 smp/jam yaitu
bertambahnya daya tampung ruas jalan sehingga berkurangnya
kepadatan kendaraan (smp/jam) yang memasuki persimpangan.
- Derajat kejenuhan (DS) = 0.85 menjadi 0,542 yaitu berkurangnya
risiko tinggi bahwa simpang tersebut akan terhalang oleh para
pengemudi yang berebut ruang terbatas pada daerah konflik di
persimpangan
- Tundaan simpang (D) = 14,11 det/smp menjadi 2,54 det/smp yaitu
waktu siklus kendaraan di persimpangan menjadi sebentar karena tidak
terganggu oleh interaksi lalu-lintas dengan gerakan lalu-lintas yang
saling bertentangan,
- Peluang antrian (QP) 29 - 90 % menjadi 14 – 33 % yaitu memberikan
kelancaran lalu lintas sehingga tidak terbebani oleh antrian kendaraan
yang berhenti pada tiap lengan simpang. Khususnya pada jembatan
musi VI tidak terbebani oleh kendaraan yang berhenti di atas jembatan.
Dari simulasi tersebut menjadi lebih baik dan efektif terhadap kelancaran
lalu lintas setelah kondisi eksiting simpang tak bersinyal diubah atau direncanakan
menjadi simpang bundaran.
Tidak tersedia versi lain