Skripsi
PENGARUH KEGIATAN SMA N 6 PALEMBANG TERHADAP KINERJA RUAS JALAN
SMA N 6 Palembang merupakan salah satu sekolah unggulan yang berada
dikota Palembang, sehingga banyak siswa dan siswinya nya berasal dari berbagai
wilayah di kota Palembang. Kegiatan SMA N 6 terutama pada jam operasionl
sekolah secara langsung akan mempengaruhi kelancaran lalulintas di sekitar SMA
N 6 Palembang, hal ini disebabkan tingginya aktifitas masyarakat yang diikuti
oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan, membuat ruas jalan
tersebut mengalami permasalahan lalulintas yang di akibatkan berkurangnya lebar
efektif ruas jalan akibat hambatan samping yang terjadi saat aktifitas menjemput
dan mengantar anak sekolah.
Analisa Pengaruh Kegiatan SMA N 6 Palembang menggunakan Manual
Kapasitas Jalan Indonesia 1997, Tujuan mengambil penelitian ini untuk
mendapatkan data volume lalulintas pada ruas jalan yang terpengaruh kegiatan
SMA N 6 Palembang, serta menganalisis perbandingan kinerja ruas jalan pada
waktu SMA N 6 Palembang saat sekolah dan saat libur sekolah.
Penelitian ini dilakukan pada ruas jalan sersan sani dan jalan sukamulya
raya pada hari rabu, jumat dan sabtu pada periode waktu pagi (06.00-07.00 WIB),
siang (15.00-14.00 WIB) dan sore (17.00-18.00 WIB).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus terpadat terjadi [pada hari rabu
dengan volume lalulintas sebesar 2128 smp/jam dengan periode waktu sibuk pada
pukul 06.00 – 07.00 WIB, sedangkan waktu libur sekolah volume kendaraan
sebesar 1013,8 smp/jam. Dari hasil analisa tersebut terjadi penurunan volume
pada waktu libur sekolah bila di bandingkan waktu bersekolah sebesar 1114,2
smp/jam, sehingga jika di persentasekan terhadap volume waktu sekolah,
penurunan terjadi sebesar 52,35%
Jika di lihat dari perbandingan nilai derajat kejenuhan pada saat sekolah
dan libur sekolah pada ruas jalan sersan sani (A) sebesar 0,23, pada ruas jalan
sukamulya raya (B) sebesar 0,57%, dan pada ruas jalan sersan sani C sebesar
0,57,sedangkan pada ruas jalan Sukamulya raya (D) sebesar 0.55, dari hasil
analisa tersebut derajat kejenuhan pada masing-masing ruas jalan tidak melebihi
dari angka 0,75% yang diisyaratkan oleh MKJI 1997 yang artinya derajat
kejenuhan masih dibawah angka isyarat MKJI 1997 hal ini menunjukan bahwa
kondisi ruas jalan masih memenuhi persyaratan dari segi kinerja lalu lintasnya (
ruas jalan masih dapat menampung arus kendaraan yang ada )
Tidak tersedia versi lain